Dengan beralaskan tikar berdindingkan udara dan beratapkan daun nangka, mengusung semboyan Organisasi Mandiri dari Pribadi Yang Mandiri, pelaksanaan Potong Tumpeng dan Nongkrong bareng dalam rangka HUT RAPLING Ke-15 berjalan dengan khidmat. Acara dimulai pukul 19.45 di pandu langsung oleh Ketua RAPLING diawali dengan berdoa menurut Agama dan Kepercayaan yang diwariskan orang tua-nya masing-masing, kemudian dilanjutkan pra-kata oleh dewan Pembina Drs. Anang Widayaka
Tiba waktunya yang ditunggu-tunggu adalah pemotongan tumpeng oleh Bapak Anang pada bagian atas kerucut tumpeng kemudian di tempatkan pada nampan kecil beserta perlengkapannya yaitu Kepala ayam, sayap dan kaki cakar. Sambil menyerahkan kepada Ketua RAPLING beliau menjelaskan kepada hadirin bahwa budaya Potong Tumpeng adalah untuk menggambarkan keadaan geografis tempat kita yang banyak terdapat gunung sebagai lambang kejayaan, kemudian perlengkapannya seperti kepala ayam berarti sebuah leadership dalam memimpin, sayap ayam berarti kemampuan untuk terbang membawa organisasi, kaki/cakar ayam berarti kemampuan untuk berlari mencapai tujuan. Tetapi khusus untuk PAHA AYAM sengaja tidak beliau sertakan dalam nampan karena "KETUA BELUM CUKUP UMUR".Setelah hadirin dibuat terpingkal-pingkal tiba saatnya untuk bersama-sama menikmati hidangan yang telah disiapkan. Berikut cuplikan kejadian yang berhasil di-shot melalui kamera tersembunyi.
Setelah dipastikan aman, anggota muda segera melakukan packing nasi kuning dan lauk-nya untuk berbagi kebahagiaan secara spontan yang nantinya akan diberikan kepada saudara kita dijalanan.
Kami mengundang juga murid RSJ semester akhir ! (Ketua OSIS nya - kanan)
.jpg)

