Senin, 21 Desember 2009

Presiden SBY Intervensi dalam Isu Pengelolaan Hutan

Jumat, 18 Desember 2009, 19:26:29 WIB Kopenhagen:
Ketika perundingan COP 15, di Bella Center, Kopenhagen, berlangsung alot untuk beberapa topik, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki kesempatan melakukan intervensi. “Intervensi saya lakukan langsung menanggapi sesuatu yang memang menjadi kepentingan kita, yaitu tentang forest management,” ujar Presiden dalam keterangan pers singkatnya di Hotel Crowne Plaza, Jumat (18/12) siang waktu setempat.

“Ada dalam teks tadi yang menyinggung bahwa negara berkembang yang punya hutan harus mencegah penggundulan hutan, melaksanakan penanaman hutan, dan lain-lain yang itu merupakan kewajiban. Saya mengatakan bahwa itu tidak berimbang dan saya meminta diperbaiki. Saya jelaskan, sebenarnya inisiatif itu agar hutan dikelola dengan lebih. (Ide ini) justru datang dari negara-negara yang punya hutan,” SBY menjelaskan.

Presiden SBY mengingatkan, isu pengelolaan hutan ini sudah dimunculkan sejak High Level Meeting on Climate Change di New York, AS, September 2007. SBY yang berinisiatif mengundang kepala negara/pemerintahan yang memiliki hutan hujan tropis untuk berkumpul. Lalu, isu dibahas lagi pada COP 13 di Bali. "Dan di situ memang semangatnya harus ada kemitraan yang seimbang antara negara yang punya hutan hujan tropis dengan negara-negara maju,” terang SBY.

Posisi Indonesia jelas, harus ada keadilan. Harus ditulis dalam satu paragraf antara kewajiban negara-negara berkembang dengan insentif yang diterimanya. "Insentif itu saya sebutkan langsung dan dengan mekanisme yang tepat dan segera bisa diwujudkan, berasal dari develop nation public funding maupun dari yang bersifat pasar yang bisa kita kembangkan,” SBY menegaskan.


Presiden berharap usulan Indonesia akan muncul dalam teks final nanti. Untuk itu, seusai memberi keterangan pers, SBY langsung kembali ke okasi konferensi. "Saya lebih optimis bahwa akan ada hasil di Kopenhagen. Saya juga sependap[at dengan delegasi Tiongkok dan lainnya tadi, jangan sampai kerja keras dari working group sejak Bali dan Polandia, sekarang ini dianggap tidak ada. Itu harus didukung, apapun hasilnya. Dua track itu harus diangkat, didorong dan kemudian menjadi modalitas untuk pembicaraan lanjutan di tahun depan. Tentunya harus ada timeline. Misalnya medio 2010 harus selesai pembahasan itu,” SBY menambahkan. (osa/har) | Source : http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/12/18/4995.html

Trembesi, Dari Istana Hijaukan Indonesia

Jika anda pernah berkunjung ke kompleks Istana Presiden Jakarta atau mengikuti Wisata Istana Kepresidenan, anda pasti menyaksikan betapa asrinya kompleks itu. Dikelilingi hijaunya rumput yang menyejukkan dan ratusan jenis tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan yang paling kuat dan kokoh adalah pohon Trembesi. Trembesi di kompleks Istana Kepresidenan yang berusia ratusan tahun itu selain berfungsi sebagai serapan air juga berfungsi sebagai peneduh.


Trembesi yang dalam bahasa latinnya disebut Samanea Saman adalah jenis tanaman berakar tunggang yang memiliki kekhususan dalam wujud dan bentuknya. Tanaman ini termasuk pohon berdiameter besar dan tumbuh tinggi. Pada kondisi tertentu tanaman ini bisa mencapai tinggi 25 sampai 35 meter, berkanopi seperti payung. Bahkan di salah satu kawasan Eropa, pohon Trembesi bisa mencapai tinggi 60 meter dan kanopinya berdiameter 80 meter.

Pohon Trembesi yang tumbuh di Istana Kepresidenan itu sudah ditanam sejak zaman kolonial Belanda. Pada zaman itu hampir semua kantor instansi pemerintah Belanda di Indonesia selalu ditanami pohon Trembesi. Di kawasan Sulawesi Selatan, Trembesi disebut juga sebagai kayu Colok. Di Jawa Barat disebut Ki Hujan dan di Jawa Tengah, Trembesi disebut juga Munggur. Kayu pohon Trembesi biasa juga digunakan sebagai bahan furnitur dan benda kerajinan seperti mangkok, hiasan interior rumah, dan bahan untuk membuat patung.

Berdasarkan hasil penelitian Hartwell pada tahun 1967 – 1971 di Venezuela, akar Trembesi dapat digunakan sebagai obat tambahan saat mandi air hangat untuk mencegah kanker. Sedangkan menurut hasil penelitian Dr. Ir. Endes N Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Trembesi merupakan tanaman yang memiliki keunggulan dalam menyerap karbondioksida sehingga sangat cocok untuk penghijauan, yang pada akhirnya berguna sebagai upaya untuk mengatasi pemanasan global.


Menyadari akan fungsi pohon Trembesi tersebut, pada 6 Agustus 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan bantuan 100 ribu bibit Trembesi untuk Aceh ketika meresmikan Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda. "Kemarin saya terbang melihat pantai di Banda Aceh ini masih ada bekas-bekas tsunami itu, dan masih ada tanah-tanah yang gersang, belum hijau. Oleh karena itu, selaku presiden, saya memberikan bantuan 100 ribu bibit Trembesi," ujar SBY. Presiden berharap upaya tersebut juga diikuti pejabat dan pihak lain. "Tolong ditanam di jalan-jalan," SBY berpesan.

Pada saat peringatan Ulang Tahun ke-64 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, setiap tamu undangan yang datang diberikan bibit pohon Trembesi, lengkap dengan petunjuk cara proses pembibitan pohonnya. Mulai dari penyiapan lahan, penyiapan polibag, penyiapan bibit, penyiapan air, perawatan dan pemeliharaan, sampai bagaimana cara penanaman pohonnya. Presiden SBY dan Ibu Ani berharap bibit pohon Trembesi yang dibagikan itu bisa menghijaukan tempat-tempat dimana tamu undangan tersebut tinggal. Dari Istana Negara menghijaukan Indonesia. (osa)

source : http://www.presidensby.info/index.php/sudutistana/2009/09/02/92.html

Kamis, 26 November 2009

MetroTV MDG's Awards 2009 - Millennium Development Goals


(MDG's - Millennium Development Goals) : Sasaran Pembangunan Millennium adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun 2015 merupakan tantangan utama dalam pembangunan diseluruh dunia. Tantangan-tantangan ini sendiri diambil dari seluruh tindakan dan target yang dijabarkan dalam Deklarasi Milenium yang diadopsi oleh 189 negara dan ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000. 

(United Nations Millennium Campaign Indonesia) Kampanye Milenium Perserikatan Bangsa-bangsa Indonesia bekerjasama dengan MetroTV menyelenggarakan kembali "MetroTV MDG's Awards". Certificate Of Recognition MetroTV MDG'S Awards 2009 diberikan kepada 21 perusahaan dan 3 pemerintah kota/ dan 3 pemerintah kabupaten/ atas upaya dan program yang dilakukan dalam mendorong percepatan pencapaian MDGS di Indonesia

PERAIH PENGHARGAAN METRO TV MDGS AWARDS 2009 adalah :

KATEGORI KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
* DANONE AQUA
* SMS INDOPUTRA
* PINDO DELI PULP AND PAPER MILLS

KATEGORI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN KELAPARAN
* DANAMON
* COCA COLA
* INCO

KATEGORI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA
* TELKOMSEL
* SMART
* PERTAMINA

KATEGORI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KESETARAAN GENDER
* MEDCO
* TELKOMSEL
* PLN

KATEGORI PENGURANGAN ANGKA KEMATIAN BALITA
* INDOSAT 
* UNILEVER
* FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

KATEGORI PENINGKATAN KESEHATAN IBU
* UNILEVER
* INDOSAT
* FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

KATEGORI PEMBERANTASAN AIDS/ MALARIA/ DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA
* TJIWI KIMIA
* UNILEVER
* FREEPORT

KATEGORI PEMERINTAH KOTA

* TASIKMALAYA
* PEKALONGAN
* GORONTALO

KATEGORI PEMERINTAH KABUPATEN
* WAKATOBI
* BANJAR
* BANDUNG

Minggu, 01 November 2009

Semakin Banyak Es Mencair




Semakin banyak es di Kutub Utara dan Selatan yang mencair
Walau terpencil dan tidak bersahabat, wilayah kutub sejak lama menarik perhatian para ilmuwan.


Jauh dibawah permukaannya yang beku, kutub menyimpan rahasia kuno bumi, ketika es menutupi sebagian besar permukaan bumi.


Tetapi bersamaan dengan besarnya keinginan para ilmuwan untuk mempelajari daerah ini, makin meningkat pula kekuatiran bahwa es di kedua kutub bumi mencair dengan tingkat yang sangat cepat. Ini jelas terlihat di laut Artik, lautan yang sangat dingin, yang mengitari Kutub Utara, yang menimpa es abadi.



Seperti diketahui, di Kutub Utara dan Selatan terdapat dua jenis, yaitu es musiman, yang terbentuk saat musim dingin tiba, dan es abadi, yang tebal dan tidak mencair sepanjang tahun. Namun penelitian selama 10 tahun terakhir menunjukkan penurunan dramatis dalam es abadi.


Dr. Son Nghiem adalah ilmuwan di badan antariksa NASA, yang menggunakan pantauan citra satelit untuk menentukan seberapa banyak es abadi yang cair. "Yang kami amati adalah penurunan drastis es abadi dan luas penurunan bisa dikatakan sangat luas. Pada tahun 2005 terjadi pengurangan hingga 14 persen atau wilayah seluas Texas maupun Turki," tuturnya.


Pola lama menghilang
Kutub Selatan
Diperkirakan es di kutub mencair dlam waktu 40 tahun sementara itu laju mencairnya es musiman di kawasan Artik juga semakin meningkat saja dalam satu dasa warsa terakhir ini. Biasanya setiap musim gugur, dengan arus dingin yang bergerak, maka daerah yang mencair biasanya beku kembali. Tetapi pola seperti itu ternyata tidak terjadi lagi terjadi. Es musiman yang hilang di musim panas semakin sedikit yang bisa membeku kembali di musim dingin berikutnya.


Dr. Mark Serreze, seorang ilmuwan khusus yang mengawasi es lautan di Universitas Colorado, mengatakan asumsinya adalah es Artik akan kembali muncul di musim dingin. "Tetapi yang kita lihat sekarang adalah musim dingin tidak mampu mengembalikan es yang sebelumnya hilang. Kami melihat sendiri kejadian itu pada tahun 2006," tambahnya.


Pada Bulan November, menurut Dr. Mark Serreze, kawasan Artik kehilangan 2 juta km2 persegi esnya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Ini menjelaskan kepada kita bahwa sistem yang selama ini ada ternyata tidak lagi mampu menyembuhkan diri," tuturnya.


Mengancam kehidupan
Salah satu yang sangat menggoda adalah jalur pelayaran laut Utara karena akan langsung membawa kapal dari Eropa ke Jepang


 
Dr. David Vaughan : Para ilmuwan mengatakan peningkatan suhu yang disebabkan oleh peningkatan C02, karbon dioksida, di atmosfir bumi yang menjadi penyebabnya. Bagaimanapun ada juga faktor-faktor alam, seperti kencangnya angin yang membawa es Laut Artik ke lautan yang temperaturnya lebih hangat.


Mencairnya lautan es ini merupakan persoalan hidup mati bagi kehidupan binatang laut di Kutub Utara. Beruang Kutub, misalnya, seperti menyaksikan dengan mata kepala sendiri habitatnya dimusnahkan.


Situasi begitu mengkhawatirkan sehingga pemerintah Amerika Serikat akhirnya mau juga mengakui bahwa pemanasan global yang menjadi penyebab semakin banyaknya es yang mencair di kutub. Dan ancamannya bukan terhadap ekosistem semata, tetapi juga pada penduduk asli yang hidup di pinggiran Laut Artik.


Apa yang terjadi belakangan merupakan ancaman bagi cara hidup masyarakat yang telah bertahan ribuan tahun. Edward Itta, Walikota sebuah kota kecil di Alaska Utara, menjelaskan ancaman al bagi kehidupan mereka.


"Musim dingin menjadi lebih pendek, kurang menggigit, dan salju cair lebih awal, sementara lapisan es lebih tipis. Semua ini menyulitkan perburuan ikan paus, yang menjadi cara hidup kami selama seribu tahun lebih." Edward Itta yang juga merupakan pemburu ikan paus menegaskan bahwa bahwa berburu ikan paus merupakan inti kebudayaan mereka.


Kepentingan ekonomi
Es di kutub
Ada juga yang melihatnya sebagai kesempatan, Salah satu yang dituding mendorong pemanasan global adalah ketergantungan umat manusia terhadap minyak. Namun di sisi lain banyak yang melihat melelehnya es di kawasan kutub sebagai kesempatan bagus untuk melakukan eksplorasi minyak.


Soalnya, diperkirakan sekitar sisa 25% cadangan minyak dunia diperkirakan ada di dasar Laut Artik. Dan perusahaan-perusahaan minyak sudah tak sabar untuk melakukan eksplorasi.


Selain itu melelehnya gunng-gunung es juga dianggap membuka jalur perkapalan baru, yang diyakini akan memperbaiki perekonomian kawasan.


Dr. David Vaughan dari Badan Penelitian Antartika Inggris mengakui godaan keuntungan ekonomi terlalu kuat untuk diabaikan. "Salah satu yang sangat menggoda adalah jalur pelayaran laut Utara karena akan langsung membawa kapal dari Eropa ke Jepang. Kalau itu terjadi maka akan menghemat uang dan waktu," katanya.



Selama ini kapal-kapal dari Eropa yang menuju sebagian kawasan Asia harus memutar lewat Terusan Suez. "Jadi memang ada keuntungan, tetapi juga konsekuensi negatif jelas tidak kalah besarnya dari pemanasan global ini."


40 tahun lagi?
Memang persoalan Artik pada akhirnya bukan persoalan keilmuan saja, melainkan juga persoalan kepentingan ekonomi dan teritorial dari beberapa negara seperti Kanada, Rusia, Amerika Serikat, dan Norwegia. Bagaimanapun dari bukti ilmiah, jelas bahwa Kutub Utara dan Seladan berada dibawah ancaman perubahan iklim yang hebat.


Dan kedua daerah ini sangat vital dalam menjaga agar planet tetap dingin karena es di kutub menjadi perisai bumi dalam menangkis 90% sinar matahari yang menimpa bumi, dan mengembalikannya ke angkasa luar. Tetapi kalau es di kutub mencair maka 90% panas sinar matahari akan diserap lautan dan semakin meningkatkan pemanasan global.


Dengan tidak menghentikan tingkat emisi C02 saat ini, diperkirakan es abadi di kutub akan musnah dalam waktu tidak lama lagi. Jika mengikuti model yang sudah dirancang para ilmuwan, maka es abadi akan meleleh sepenuhnya dalam waktu 40 tahun.


Apakah manusia harus menunggu 40 tahun lagi sebelum menyadari dampaknya bagi kehidupan di bumi ? 



- Source : BBC Indonesia -

Sabtu, 19 September 2009

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H




Pengurus RAPLING Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H. Minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir batin.

Rabu, 12 Agustus 2009

Dokumentasi 15th ANNIVERSARY Of RAPLING (REMAJA PECINTA LINGKUNGAN)

Dengan beralaskan tikar berdindingkan udara dan beratapkan daun nangka, mengusung semboyan Organisasi Mandiri dari Pribadi Yang Mandiri, pelaksanaan Potong Tumpeng dan Nongkrong bareng dalam rangka HUT RAPLING Ke-15 berjalan dengan khidmat. Acara dimulai pukul 19.45 di pandu langsung oleh Ketua RAPLING diawali dengan berdoa menurut Agama dan Kepercayaan yang diwariskan orang tua-nya masing-masing, kemudian dilanjutkan pra-kata oleh dewan Pembina Drs. Anang Widayaka

Tiba waktunya yang ditunggu-tunggu adalah pemotongan tumpeng oleh Bapak Anang pada bagian atas kerucut tumpeng kemudian di tempatkan pada nampan kecil beserta perlengkapannya yaitu Kepala ayam, sayap dan kaki cakar. Sambil menyerahkan kepada Ketua RAPLING beliau menjelaskan kepada hadirin bahwa budaya Potong Tumpeng adalah untuk menggambarkan keadaan geografis tempat kita yang banyak terdapat gunung sebagai lambang kejayaan, kemudian perlengkapannya seperti kepala ayam berarti sebuah leadership dalam memimpin, sayap ayam berarti kemampuan untuk terbang membawa organisasi, kaki/cakar ayam berarti kemampuan untuk berlari mencapai tujuan. Tetapi khusus untuk PAHA AYAM sengaja tidak beliau sertakan dalam nampan karena "KETUA BELUM CUKUP UMUR".

(jika gambar terlihat tidak jelas, maka kerusakan ada pada layar anda)

Setelah hadirin dibuat terpingkal-pingkal tiba saatnya untuk bersama-sama menikmati hidangan yang telah disiapkan. Berikut cuplikan kejadian yang berhasil di-shot melalui kamera tersembunyi.
Selesai menikmati hidangan, acara ditutup dengan berdoa bersama. Setelah itu otomatis ngobrol ber-jamaah pun tak terhindarkan.
Sambil me-ngobrol, panitia secara diam-diam memperhatikan reaksi teman kiri-kanan untuk memastikan bahwa makanan aman dikonsumsi.
Setelah dipastikan aman, anggota muda segera melakukan packing nasi kuning dan lauk-nya untuk berbagi kebahagiaan secara spontan yang nantinya akan diberikan kepada saudara kita dijalanan.
Bhakti sosial juga dilaksanakan dilokasi dengan memberikan kesempatan kepada anggota yang sudah 2 bulan tidak makan.
Bhakti sosial tidak hanya melalui pemberian barang untuk orang lain. Dibawah ini kami memberikan kesempatan berfoto untuk anggota yang jauh dari peradaban. Dari pengakuan-nya mereka hanya berfoto 1 kali dalam se-tahun itupun jika saudaranya pulang lebaran.
Kami mengundang juga murid RSJ semester akhir ! (Ketua OSIS nya - kanan)Menuju lokasi, mencari target "untuk berbagi".
Yang ketiduran diluar "lupa" masuk rumah-pun tidak luput dari aksi
Kru berusaha membujuk Bapak tukang becak ini agar mau menukarkan helm-nya dengan kardus nasi.
Akhirnya usai sudah, sopir bahagia pemboncengnya sedih karena gagal mendapat helm (niat jelek biasanya memang tidak direstui-red).
Terima kasih kepada Kru, Kalian adalah bagian terpenting pada sesi ini.

Untuk foto lebih lengkap klik disini

-Terima Kasih-

Minggu, 09 Agustus 2009

15th ANNIVERSARY Of RAPLING

Mengundang Bp/Ibu/Sdr anggota dan patner RAPLING untuk hadir dalam 15th ANNIVERSARY Of RAPLING dengan acara potong tumpeng nasi kuning dan nongkrong bareng pada :

:10 Agustus 2009
:Di taman sanggar Pramuka
:Jl. Pramuka no.33 Klaten
:Pukul 19.00 wib - selesai. Please forward. Terima kasih

Tertanda : Pengurus RAPLING
www.raplingindonesia.com

Senin, 13 Juli 2009

Yohanes Pardono Widanarko (Danar) 22 th | R.I.P - Anggota RAPLING

Kematian adalah akhir dari anak-anak bumi. Tetapi bagi jiwa, kematian adalah suatu awal, suatu kemenangan akan kehidupan. Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta... terus hidup... sampai kematian datang dan membawa mereka kepada Tuhan..." (Kahlil Gibran)

















facebook



















Friendster

















Rapling Cross Country 2008 | Stop Global Warming

































Nuvi.Net - Ringroad Utara, Condong Catur, Yogyakarta





























Bagi yang tidak sempat mengikuti prosesi pemakaman, gambar akan di-upload secepatnya dengan mengindahkan prioritas yang layak di lihat untuk umum. Jika ada pembaca yang mempunyai foto seputar Almarhum baik foto pribadi maupun foto bersama, mohon kontribusinya di kirimkan kepada : koko_rapling@yahoo.com untuk diabadikan.
Terima kasih

Jumat, 30 Januari 2009

RAPLING - SMK KRISTEN 2 KLATEN MENGAJAK MASYARAKAT 4 DESA DI KECAMATAN KARANGNONGKO DAN JATINOM UNTUK HIJAUKAN LAHAN

Program Penghijauan “Kerjasama SMK Kristen 2 Klaten dengan RAPLING” Dalam Rangka Hut SMK Kristen 2 Klaten ke 41 di laksanakan pada hari kamis 8 januari 2009. Jumlah bibit yang diberikan 500 batang yang terdiri dari Jati, rambutan, petai dan durian ditanam di 2 Kecamatan, 4 desa yaitu : di desa Logede dan desa Jiwan Kec. Karangnongko sedangkan untuk kecamatan Jatinom adalah desa Kayumas dan Bandungan. Bibit diserahkan kepada masyarakat melalui pemerintah Desa setempat dimana penanaman lebih ditekankan pada daerah tangkapan air, lereng-lereng tebing atau bibir sungai yang diharapkan dapat mengurangi erosi dan longsor serta lahan-lahan yang masih kosong. Keberhasilan akan diukur melalui Monitoring-Evaluasi (Monev) dan pendampingan selama 6 bulan oleh pengurus OSIS berikut siswa anggota Pecinta Alam SMK Kristen 2 Klaten (Paskrisa) yang dikoordinir oleh RAPLING. Pada bulan agustus pihak sekolah juga akan memberikan bantuan air bersih beberapa tangki dengan alokasi wilayah sesuai dengan kebijakan pemerintah desa yang lebih tahu dan mengenal daerah mana yang paling tepat seperti sudah sering dilaksanakan sebelumnya.

Program demi program diadakan sebagai wujud peran serta kami kepada masyarakat. Sejalan dengan itu, peran serta berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk saling memberikan dukungan yang nyata terhadap kelestarian Alam.

-koko-

BERSAMA AQUA HIJAUKAN DESA MUNDU

Setiap orang menginginkan kualitas hidup yang lebih baik dengan adanya kebersihan, kenyamanan dan kesehatan lingkungan. Banyak orang selalu berharap dan berdoa agar selalu dilancarkan hidupnya mulai dari badan yang sehat, ketersediaan air yang berkelanjutan, udara yang bersih, bebas dari binatang buas dan bebas dari bencana musiman. Hanya sedikit orang memulai dari dirinya sendiri mewujudkan harapan dan permohonan itu melalui kepedulian terhadap lingkungan dimulai dari hal – hal yang sederhana dan sepele, mendidik keluarga berperilaku sehat, mengajak masyarakat sekitar dengan aksi lingkungan, memotivasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Motivasi tersebut menjadi alasan bagi sekelompok remaja untuk bergabung dan mendirikan sebuah organisasi bernama Remaja Pecinta Lingkungan (Rapling) pada tanggal 10 Agustus 1994 di Klaten. Komitmen RAPLING adalah terus menemukan insan-insan yang masih sendirian berjuang untuk bergabung menjadi wadah yang lebih kuat untuk bersama-sama melakukan advokasi lingkungan meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat mengenai arti pentingnya keselarasan alam dan turut serta mendukung wadah - wadah serupa dengan visi dan misi yang sama yang berujung pada pelestarian alam.


Digaet Aqua
Saat ini CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Tirta Investama (Aqua-Danone) sebagai perusahaan besar yang peduli terhadap kelestarian alam bekerjasama dengan RAPLING bersama – sama dengan pemerintah Desa setempat berkomitmen mengadakan program penghijauan di daerah tangkapan air Lereng Gunung Merapi melalui program Penghijauan Dan Konservasi Lingkungan.

Diawali dari Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten Penghijauan dilaksanakan oleh masyarakat khususnya Kelompok Petani Desa Mundu dengan menanam bantuan bibit sejumlah 10.000 batang yang terdiri atas : 4.000 batang bibit sengon, 3.000 batang petai, 1.500 batang rambutan, dan 1.500 batang bibit durian lengkap dengan pupuknya. Untuk mengukur tingkat keberhasilan dan menjamin program ini berkelanjutan (sustainable) maka RAPLING melakukan monitoring dan evaluasi (monev) dan pendampingan setiap bulan-nya selama satu tahun. Sebagai pembekalan Kelompok Tani pasca pendampingan, pada tanggal 26 Desember 2008 RAPLING dengan daulat dari PT. Tirta Investama (Aqua – Danone) mengadakan Pelatihan dan Sarasehan bagi kelompok tani dan bantuan berupa 12 ekor kambing untuk 3 Kelompok Tani Desa Mundu sebagai penghargaan pembuatan lubang ajir. Bantuan kambing dimaksudkan untuk membantu ketersediaan pupuk kandang dan meningkatkan kesejahteraan hidup bagi Kelompok Tani dengan cara di budidayakan.


Bekerjasama dengan intitusi sekolah, RAPLING mewadahi siswa Pecinta alam SMK
Kristen 2 Klaten (PASKRISA) dalam menampung minat kesadaran lingkungan, maka pihak sekolah mengutus Dra. Nugraheni Pawestri dan Indiyah Jawi Hastuti S.Pd sebagai Pembawa Acara. Para peserta menerima wawasan baru yang dipaparkan oleh para professional di bidangnya. Diantara pembicara itu adalah Drs. Anang Widayaka Wakil Ketua DPRD Klaten sekaligus Pembina RAPLING, Ir. Bambang Setyawan selaku Kepala Subdin Kehutanan, Ir. Heru Sucokro salah satu produsen bibit kabupaten Klaten.

“Kami sangat mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada PT. Aqua dan RAPLING atas kepeduliannya terhadap kemajuan warga kami, kami berharap kerjasama program ini dapat berkelanjutan” kata Bapak Yaenuri Kepala Desa Mundu disela-sela sambutannya. Hal senada diungkapkan oleh Kepala Subdin Kehutanan yang akrab dipanggil “Pak Bambang” ini menyampaikan himbauannya kepada RAPLING “Kami mengucapkan terima kasih dan menghimbau kepada RAPLING sebagai generasi muda untuk terus berkegiatan positif, melestarikan alam sekaligus membantu warga dan lebih banyak lagi melakukan penghijauan lahan serta memperbanyak kerjasama dengan pihak PT.Aqua”, ucapnya disela – sela memberikan materi sarasehan. Kegiatan serupa, Rapling juga terlibat sebagai tim pelaksana dalam program kerjasama antara PT Tirta Investama dengan Pemkab Klaten yang menitik beratkan pada bidang kesehatan, pendidikan, dan lingkungan hidup. Selain Rapling, tim pelaksana program bantuan untuk bidang lingkungan hidup juga melibatkan BLHI, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Klaten dan serta CSR PT Tirta Investama sendiri. Bantuan meliputi program penghijauan, pembuatan sumur resapan, dan pembuatan embung penampungan air yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah sasaran pelaksanaan program.

-koko-