Senin, 21 Desember 2009

Trembesi, Dari Istana Hijaukan Indonesia

Jika anda pernah berkunjung ke kompleks Istana Presiden Jakarta atau mengikuti Wisata Istana Kepresidenan, anda pasti menyaksikan betapa asrinya kompleks itu. Dikelilingi hijaunya rumput yang menyejukkan dan ratusan jenis tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan yang paling kuat dan kokoh adalah pohon Trembesi. Trembesi di kompleks Istana Kepresidenan yang berusia ratusan tahun itu selain berfungsi sebagai serapan air juga berfungsi sebagai peneduh.


Trembesi yang dalam bahasa latinnya disebut Samanea Saman adalah jenis tanaman berakar tunggang yang memiliki kekhususan dalam wujud dan bentuknya. Tanaman ini termasuk pohon berdiameter besar dan tumbuh tinggi. Pada kondisi tertentu tanaman ini bisa mencapai tinggi 25 sampai 35 meter, berkanopi seperti payung. Bahkan di salah satu kawasan Eropa, pohon Trembesi bisa mencapai tinggi 60 meter dan kanopinya berdiameter 80 meter.

Pohon Trembesi yang tumbuh di Istana Kepresidenan itu sudah ditanam sejak zaman kolonial Belanda. Pada zaman itu hampir semua kantor instansi pemerintah Belanda di Indonesia selalu ditanami pohon Trembesi. Di kawasan Sulawesi Selatan, Trembesi disebut juga sebagai kayu Colok. Di Jawa Barat disebut Ki Hujan dan di Jawa Tengah, Trembesi disebut juga Munggur. Kayu pohon Trembesi biasa juga digunakan sebagai bahan furnitur dan benda kerajinan seperti mangkok, hiasan interior rumah, dan bahan untuk membuat patung.

Berdasarkan hasil penelitian Hartwell pada tahun 1967 – 1971 di Venezuela, akar Trembesi dapat digunakan sebagai obat tambahan saat mandi air hangat untuk mencegah kanker. Sedangkan menurut hasil penelitian Dr. Ir. Endes N Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Trembesi merupakan tanaman yang memiliki keunggulan dalam menyerap karbondioksida sehingga sangat cocok untuk penghijauan, yang pada akhirnya berguna sebagai upaya untuk mengatasi pemanasan global.


Menyadari akan fungsi pohon Trembesi tersebut, pada 6 Agustus 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan bantuan 100 ribu bibit Trembesi untuk Aceh ketika meresmikan Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda. "Kemarin saya terbang melihat pantai di Banda Aceh ini masih ada bekas-bekas tsunami itu, dan masih ada tanah-tanah yang gersang, belum hijau. Oleh karena itu, selaku presiden, saya memberikan bantuan 100 ribu bibit Trembesi," ujar SBY. Presiden berharap upaya tersebut juga diikuti pejabat dan pihak lain. "Tolong ditanam di jalan-jalan," SBY berpesan.

Pada saat peringatan Ulang Tahun ke-64 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, setiap tamu undangan yang datang diberikan bibit pohon Trembesi, lengkap dengan petunjuk cara proses pembibitan pohonnya. Mulai dari penyiapan lahan, penyiapan polibag, penyiapan bibit, penyiapan air, perawatan dan pemeliharaan, sampai bagaimana cara penanaman pohonnya. Presiden SBY dan Ibu Ani berharap bibit pohon Trembesi yang dibagikan itu bisa menghijaukan tempat-tempat dimana tamu undangan tersebut tinggal. Dari Istana Negara menghijaukan Indonesia. (osa)

source : http://www.presidensby.info/index.php/sudutistana/2009/09/02/92.html

Tidak ada komentar: